Jumat, 04 Mei 2012

Perubahan kecil


Kota kembang,,,,,
Kata-kata itu selalu terlintas dalam imajinasiku, hampir selalu menjadi bahan cerita di tiap sela  luangku..
Kota itu seakan-akan mempunyai daya magnet, sehingga selalu memancing adrenalinku untuk melihat nya lewat pesawat televisi.
Bagaimana tidak,aku yang secara tak sengaja mendaftarkan diriku menjadi salah satu peserta PMDK, meski saat itu di suruh oleh guruku.. aku yang tak pikir panjang langsung aja menerima tawaran itu..
Masih lekat rasanya waktu itu tentang cita-cita ku dari kecil, aku ingin menjadi pelaut.. hah?? Mengapa tidak???  Atau menjadi bidan atau sekolah di hukum internasional.... yang penting gak jadi guru aja, jawab hatiku ketus..
Menjadi guru adalah hal yang menyakitkan menurut hematku, yah karena aku seirng mendengar gelar-gelar khusus yang dinobatkan oleh teman-temanku untuk guru-guru tertentu, misalnya aja Ibu Doraemon, Ibu Betty La fea, dan banyak lagi.. :D

Ini sudah jadi rencana Allah yang begitu indah untukku....
Ini bukti bahwa Dia sangat menyayangi hamba-Nya..
Setiap kesulitan pasti ada kemudahan...”””

Masih kuingat, tepat tanggal 27 juli 2008 aku dan sahabatku tiba di kota kembang ini, serasa mimpi aku dapat menginjakkan kakiku disini, kota yang sebelumnya tak pernah ada dalam list imajinasiku.... tapi terkadang itulah yang baik untuk kita, meskipun entah sampai kapan kita baru menyadarinya
Malam itu aku tiba dikota ini, seperti film bollywood rasanya.. kedatanganku disambut dengan hujan rintik-rintik, sayang nya gak ada lagu “Kabhi Khusi Kabhi Gammmm’ (ejaan salah, jangan diprotes)
Malam itu tidak ada yang menjemput kedatangan kami, kayak di sinetron2 (penjemput menulis nama orang yang dicarinya_red), aku ingat pesan ibuku dirumah ketika aku akan berangkat, ucapkan salam ketika pertama kali kau menginjakkan kaki di kota itu..”

Secepat kilat kuucapakan salam dan bismillah dalam hati saat pesawat merpati boeing xxx (lupa nomor boeing nya) mendarat di bandara Adi Sucipto...
Itu adalah pengalaman pertamaku naik pesawat, takutnya minta ampunn,,, berangkat tanpa diantar keluarga, hanya niat tekad dan uang saja aku dan sahabatku Riyanti terbang ke sini untuk melanjutkan pendidikan..
Aku dan Riyanti hanya disuruh naik taksi warna biru dan bilang aja ke Gerlong .. jawab kakak kelas ku yang gak jadi jemput di bandara...

Rasa takut semakin menjadi-jadi malam itu, bagaimana tidak aku dan Riyanti yang tak tau apa-apa dan dimana letak gerlong itu.. Sekali lagi dengan  mengucapkan bismillah, kami memutuskan untuk menuruti saja apa yang kakak kelasku bilang..

Bade kemana neng??” ucap sopir itu, aku tau ini kalimat pertanyaan, meski aku tak tau apa artinya.. Alhamdulillah sahabatku Riyanti sudah dibekali bahasa sunda dengan saudaranya, karena sahabatku itu orang Jawa. “Gerlong pak...” jawab Riyanti..
Taksi yang membawa kami menuju tempat yang akhirnya kami huni saat ini melaju dengan cepat di antara titik-titik air yang semakin deras jatuh ke bumi... Suasana yang dingin langsung menyusup ke pori-pori ku, ternyata kota ini memang sangat dingin .. fikirku.

****
Selang beberapa bulan akupun telah menjadi mahasiswa,,, tepatnya mahasiswa rantau, di sinilah perjalanan panjang kumulai.. dengan berbagai rasa (kayak permen nano-nano...)

Waktu masuk semester 2, aku kan ngontrak matkul pendidikan agama islam, nah disini kita peserta tutorial (lembaga yang mengelolah matkul IPAI/lembaga yang terintegrasi dengan matkul IPAI)  diperkenalkan kalo di PT(program tutorial) ada 2 program, yaitu Binder dan Member. Jujur sih, semulanya aku tak tertarik, mungkin karena aku berlatar belakang anak band( hehheheh,,,, dulu),

Coz aku menurut hematku, binder dan member itu untuk orang-orang yang kayak sahabatku riyanti, sudah paham agama, rajin ngaji, tapi karena teman sekosanku Riyanti ikut dua-duanya, aku juga tidak boleh kalah dong.... Mau tidak mau, aku datang ke sekre PT untuk mendaftar jadi Binder, kemudian di hari lainnya aku mendaftar juga jadi Member.

Allah memudahkan jalanku, aku lulus jadi binder(hehehe, emang ada penyeleksiannya, tp rata- rata pada lulus koq), inget banget aku.. Dulu aku di tes ngaji, di tanyain "apa yang kamu ketahui tentang dakwah" Dakwah??? Apa yah, aku bilang aja mengajak kepada kebaikan, aku ingat guru agamaku ketika SMA pernah bilang kata itu.

Alhamdulillah, akhirnya aku bisa jadi Binder...  Selama jadi Binder, kami benar2 di didik, di cas, di daur ulang, di hidupkan(semangatnya)... Pokok nya yang berbau2 semangat lah.
Hmmm, dari situlah aku berubah... Berubah?? Gak tau sih, pantasnya dibilang berubah atau tidak. ...

Aku baru belajar berjilbab ketika duduk di kelas 3 SMA akhir, berawal dari sebuah drama...
Aku terpilih menjadi pemeran dalam satu drama yang akan ditampilkan tepat pada saat provinsiku ulang tahun, ...

Sahabatku Riyanti terkenal dalam hal bintang kelas, mungkin Aku lebih dikenal dalam dunia OSIS, karena pernah jadi wakil ketua OSIS. Di dunia perpuisian, di dunia permusikan...  aku adalah mantan gitaris, basist dan vokalis . Hehehehe. Percaya gak? Udah dech cerita masa cemerlang di waktu sekolah... Walaupun masa itu belum terulang lagi di masa kuliah sekarang. Hiks... Hiks...  -________-

Hmmm.. walaupun rada sebel gak jadi di tampilin dramanya, TAPI Aku mendapatkan yang lebih daripada itu, lebih dari sekedar nampil di provinsi, ... Alhamdulillah.
Dalam drama itu, aku dipercayakan untuk menjadi peran " ibu ". Huhhhhuuu, aku sudah tua ya?? Tak adakah peran yang agak muda2 dikit???  Atau peran utama gitu?? Yang penting main drama.

Pemeran perempuan dalam drama itu hanya 3 orang, selebihnya laki2, dan yang memakai kerudung itu hanya satu orang. Teman perempuanku memerankan peran "anak", saat itu ia udah berkerudung. Waktu itu hampir tiap hari aku harus latihan drama selepas pulang sekolah, belum lagi les, main musik (rental band)...

Nah, latihan dramanya kan mesti tiap hari, tiap hari pula aku lihat temanku yang juga baru mengenakan kerudung. Di sekolah berkerudung, di luar juga, wah aku bangga.
Dari situ aku mulai belajar memakai kerudung, walaupun hanya pada saat drama saja, disekolah gak.

Lama2 berkerudung hanya ketika latihan saja, membuat banyak sekali yang bertanya. Alasanku hanya satu, yaitu tidak punya seragam sekolah yang panjang2 dan bentar lagikan mau lulus, nanggung.

Allah memang Sang Pengatur yang Maha Baik, Maha Bijak, Maha penyayang, tak ada kata yang tak mungkin Kun fayakuun. Pas deket2 mau ujian nasional, aku diberikan rezeki lebih dan keluarga aku setuju ketika aku mau ganti seragam sekolah yang panjang2. alhamdulillah, akhirnya aku punya seragam baru...

Bak putri yang baru turun dari singgasana, yah begitulah perasaanku ketika pertama kali menginjakkan kaki di sekolah dengam tampilan yang berbeda, aku merasa semua langkah terhenti, mata tertuju... Hehehehe lebay.com!!! Indah Rabb, sangat indah. Teman2 cowok IPS yang biasanya suka ngegodain, eh malah bilang salam. Alhmdulillah jadi banyak do'a.

Untuk pertama kalinya setelah penampilanku berbeda, aku mendapatkan ujian.
Saat itu ada parade musik, aku yang biasanya selalu eksis, semenjak itu aku tak pernah muncul lagi di panggung/// weleh2... Panggung??? Panggung sandiwara kali. Ketika ada parade musik itu, aku merasa malu untuk tampil dan lebih memilih diam di rumah, berbeda banget dari biasanya.

*****
Kurasakan perubahan itu perlahan menyusup, indah,,, hanya Allah yang Mengetahui..
Aku dipertemukan dalam lingkaran-lingkaran kecil yang indah..
Disini, di Bandung aku memulai langkah baruku.
Berkat BINDER yang telah mendidikku, hingga aku mengenal jilbab yang panjang, mengenal rok, mengenal ukhuwah, mengenal  kata-kata akhwat, ikhwan, hijab, mentoring, dakwah.  Walaupun aku belum tentu jadi baik dan lebih baik dari pada dulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar