Jumat, 04 Mei 2012

Hidayah


Menyibak malam yang masih kelam,memang terasa berat.. kucoba tuk bertahan sampai azan subuh. Kuisi malam ini dengan bermunajat padaNya meskipun hanya 3 rakaat yang mampu kulaksanakan. Setelah selesai kuadukan semua keluhku pada-Nya,segera kuambil kitab kesayanganku, kubaca sekitar 5 lembar.. ternyata sudah hampir masuk 2 bulan,tapi bacaanku belum menuju khatam.

Sambil menunggu nasi masak,kucoba membaca bahan untuk ujian praktikum ekologi  besok.. faktor klimatik, pedosfer dan aquatik.. hampir beberapa hari ini aku selalu terjaga di tengah malam,teringat aku belum menguasai bahan ujian..

Dan malam ini aku hampir tak bisa menahan kantukku yang sudah memenuhi pelupuk mata...

Tak ada lagi yang kuingat ketika aku mulai merebahkan diriku,tanpa sempat aku buka pakaian sholatku dan lupa menutup laptopku...

Trooot.. trooot.. alarm ku begitu dahsyat rasanya menggema di dalam gendang telingaku,tersentak aku bangun.. bentar lagi mau imsak dan aku belum sahur..
Sesegera mungkin aku minum air putih sebanyak-banyaknya dan membuka bungkusan sayur tahu dan telor mata sapi yang kubeli tadi sore... dengan niat membayar hutang puasa yang belum kulunaskan, langsung kusantap makanan sahur sambil berpacu dengan waktu imsak..
Alhamdulillah aku sudah melaksanakan hal yang disukai Rasulullah ketika hendak berpuasa,yaitu mengakhirkan waktu sahur.. sekelebat kantukku hilang,mungkin karena sebagian energi ku digunakan untuk mengolah makanan yang baru kumasukkan. Kubuka dan kubaca lagi bahan ujian besok,tak lama bertahan azan shubuh pun berkumandang,menyelinap di antara kerapatan udara,mendayu-dayu dalam kelembaban dan sebagai pertanda bahwa malam ini telah berlalu.
Udara shubuh pun mulai menyentuh organ thermoreseptor ku... Menggodaku untuk kembali menarik selimut, begitu berat rasanya belajar di jam-jam seperti ini...

****
Jam hape-ku menunjukkan pukul 06.00 pagi, tenang rasanya karena hari ini aku diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah di sepertiga malam.. segera kubersihkan diriku untuk menunaikan hak tubuh.. Memang indah rasanya memulai pagi dengan ibadah dan aktivitas yang mengantarkan kita pada Ilahi...
****
Pagi ini seperti biasa aku menunggu pesanan risol isi spagheti di depan kampus untuk kujual.. aku selalu datang lebih awal dari teman-temanku, karena biasanya teman-temanku belum sarapan dan risol isi spagheti ku ludes kurang dari satu jam.. alhamdulillah, aku jadi jarang menggesek atm BNI-ku, uang jajanku sehari-hari tertutupi dengan uang hasil jualan risol...
Mungkin benar kata peribahasa : buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya..
Dulu waktu aku masih sekolah aku malu banget untuk dagang atau sejenisnya.. mungkin karena aku merasa statusku agak bergengsi dari yang lain.. masya Allah..  tapi ibuku suka berdagang, dan akhirnya minat berdagang baru muncul ketika aku kuliah.

Aku seorang anak band sejak kelas satu SMA, aku seorang aktivis sekolah.. tapi aktivis yang terbatas pada OSIS dan Pramuka saja.. organisasi saat itu hanya untuk ajang pengakuan diri.. entah kenapa aku bisa terpilih menjadi wakil ketua OSIS.. ku jalani saja tugasku sebagai wakil ketua OSIS tanpa paham benar apa esensi dari amanah ini..

Masa- masa remaja memang masa-masa transisi.. di masa itu, seorang remaja sangat mengagum-agumkan sang idola, membutuhkan pengakuan... dan di masa itu, seorang remaja sangat butuh bimbingan dan kontrol dari lingkungan...

Menjadi anak band, menjadi anggota marching band adalah hal yang paling di elu-elukan di SMA.. dan aku berhasil memasuki ketiga dunia itu sekaligus, menjadi anak band, anggota marching band dan wakil ketua OSIS.. 

Aku mempunyai seorang guru yang penampilannya beda dari guru-guru lain.. sebut saja nama guruku itu Ibu Anna..
Beliau selalu mengajak anak-anaknya untuk hadir dalam rohis sekolah, termasuk aku.. aku yang notabene anti sama rohis dan sangat pro sama kegiatan-kegiatan band, hampir tidak pernah menghadiri rohis yang diadakan setiap hari jum’at.. 

Anak band dengan segala atribut yang dipakainya membuatku semakin merasa percaya diri dan merasa sahabat terbaikku adalah mereka yang selalu mengerti keadaanku, ada ketika aku butuh, selalu membuatku tertawa.. mereka adalah teman-temanku sesama anak band..

Semakin naik kelas, pergaulan ku semakin menjadi-jadi.. aku sering pulang larut malam karena latihan band di rentalan band..  aku sering mengikuti lomba band  yang diadakan pada moment-moment tertentu.. alhamdulillah aku masih menyadari etika pergaulan sehingga aku masih bisa menolak pergaulan yang tak sesuai dengan nuraniku, seperti merokok, pakai obat..  teman-temanku juga orang-orang yang baik.. kita hanya senang main alat musik berjam-jam, kebut-kebutan dan nongkrong...

Saat itu aku masih bisa membagi waktuku, waktu untuk main band, waktu jalan-jalan dan waktu belajar.. aku masih masuk dalam 5 besar sejak SD hingga SMA.. Walaupun aku adalah anak yang bandel dan susah di atur.. aku pun sempat mengenal cinta monyet.. cinta yang ngetrend semasa SMA, alhamdulillah aku masih bisa menjaga diriku.. 

Beranjak ke kelas tiga SMA, aku pun mulai mengurangi aktivitasku seperti ngeband dan kebut-kebutan.. aku mulai fokus pada ujian akhir yang tak berapa lama lagi akan dilaksanakan..
Guruku Anna yang pioner rohis di sekolah ku tak pernah lelah untuk mengajak aku ikut rohis, pernah sekali kuhadiri majelis itu dengan bermodal kerudung pinjaman..
Masih kuingat ketika aku dipanggil kepala sekolah yang diumumkan lewat permbesar suara sekolah

Anak kami Khairul Ummah di harap menuju ruang kepala sekolah sekarang”..  aku memang sering dipanggil kepala sekolah, tapi biasanya tidak melalui pembesar suara sekolah dan itupun masalah OSIS atau kegiatan-kegiatan sekolah lainnya.. tapi kali ini aku merasa aku akan dimarahi kepala sekolah.. dan ternyata dugaanku benar, aku dimarahi kepala sekolah, aku ditegur karena perilakuku,, aku sering melanggar peraturan sekolah, bahkan aku dimarahi karena sering pulang larut malam.. ternyata ada yang melapor pikirku.. tak lama setelah mendapat ceramah 2 sks dari kepala sekolah, akhirnya aku mendapat tawaran untuk menjadi delegasi sekolah dalam acara penanggulangan dini bahaya narkoba yang diadakan di provinsi.. aku baru menyadari sekarang, bahwa upaya yang dilakukan kepala sekolahku adalah agar aku tidak terbawa pergaulan teman-temanku yang lain.. tak lama setelah itu aku pun mendapat tawaran menjadi peran ibu dalam drama yang diadakan untuk peringatan hari ulang tahun provinsi.. sungguh banyak orang yang menyayangi di sekitar kita..  drama itu bernuansa islami.. aku diharuskan memakai kerudung ketika drama nanti dipertunjukkan.. 

Aku baru tau bahwa guru ku Anna terlibat dalam serangan kebaikan ini.. waktu ku hampir habis untuk latihan drama, setiap pulang sekolah aku harus latihan dan aku mulai jarang ngeband dan kebut-kebutan dengan teman-temanku.. 

Kepala sekolahku pun semakin intens memperhatikan pergaulanku, padahal jabatanku sebagai wakil ketua OSIS sudah selesai.. kepala sekolah ku mulai banyak memberikan amanah kepadaku.. perhatianku pun mulai beralih ke sekolah sepenuhnya,.. hidayah datang menyapaku disela-sela drama yang kulakoni.. begitu panjang prosesnya.. hingga aku memutuskan untuk memakai kerudung di akhir semester kelas 3 SMA menjelang UN.. 

Hidayah itu sebenarnya sudah ada kata guruku Anna, hanya saja kita harus bergerak untuk memulai dan mendapatkannya.. aku langsung berganti seragam menjadi seragam sekolah yang panjang-panjang, walaupun nanggung mau lulus.. kegiatan ngeband dan kebut-kebutan sedikit demi sedikit aku kurangi..
****
Sekali lagi kurasakan rencana yang Maha Indah yang telah ditetapkan Allah..
****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar