Menyibak malam yang
masih kelam,memang terasa berat.. kucoba tuk bertahan sampai azan subuh. Kuisi
malam ini dengan bermunajat padaNya meskipun hanya 3 rakaat yang mampu
kulaksanakan. Setelah selesai kuadukan semua keluhku pada-Nya,segera kuambil
kitab kesayanganku, kubaca sekitar 5 lembar.. ternyata sudah hampir masuk 2
bulan,tapi bacaanku belum menuju khatam.
Sambil menunggu nasi
masak,kucoba membaca bahan untuk ujian praktikum ekologi besok.. faktor klimatik, pedosfer dan
aquatik.. hampir beberapa hari ini aku selalu terjaga di tengah malam,teringat
aku belum menguasai bahan ujian..
Dan malam ini aku
hampir tak bisa menahan kantukku yang sudah memenuhi pelupuk mata...
Tak ada lagi yang
kuingat ketika aku mulai merebahkan diriku,tanpa sempat aku buka pakaian
sholatku dan lupa menutup laptopku...
Trooot.. trooot..
alarm ku begitu dahsyat rasanya menggema di dalam gendang telingaku,tersentak
aku bangun.. bentar lagi mau imsak dan aku belum sahur..
Sesegera mungkin aku
minum air putih sebanyak-banyaknya dan membuka bungkusan sayur tahu dan telor
mata sapi yang kubeli tadi sore... dengan niat membayar hutang puasa yang belum
kulunaskan, langsung kusantap makanan sahur sambil berpacu dengan waktu imsak..
Alhamdulillah aku
sudah melaksanakan hal yang disukai Rasulullah ketika hendak berpuasa,yaitu
mengakhirkan waktu sahur.. sekelebat kantukku hilang,mungkin karena sebagian
energi ku digunakan untuk mengolah makanan yang baru kumasukkan. Kubuka dan
kubaca lagi bahan ujian besok,tak lama bertahan azan shubuh pun berkumandang,menyelinap
di antara kerapatan udara,mendayu-dayu dalam kelembaban dan sebagai pertanda
bahwa malam ini telah berlalu.
Udara shubuh pun
mulai menyentuh organ thermoreseptor ku... Menggodaku untuk kembali menarik
selimut, begitu berat rasanya belajar di jam-jam seperti ini...
****
Jam hape-ku
menunjukkan pukul 06.00 pagi, tenang rasanya karena hari ini aku diberi
kesempatan untuk menunaikan ibadah di sepertiga malam.. segera kubersihkan
diriku untuk menunaikan hak tubuh.. Memang indah rasanya memulai pagi dengan
ibadah dan aktivitas yang mengantarkan kita pada Ilahi...
****
Pagi ini seperti
biasa aku menunggu pesanan risol isi spagheti di depan kampus untuk kujual..
aku selalu datang lebih awal dari teman-temanku, karena biasanya teman-temanku
belum sarapan dan risol isi spagheti ku ludes kurang dari satu jam..
alhamdulillah, aku jadi jarang menggesek atm BNI-ku, uang jajanku sehari-hari
tertutupi dengan uang hasil jualan risol...
Mungkin benar kata
peribahasa : buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya..
Dulu waktu aku masih
sekolah aku malu banget untuk dagang atau sejenisnya.. mungkin karena aku
merasa statusku agak bergengsi dari yang lain.. masya Allah.. tapi ibuku suka berdagang, dan akhirnya minat
berdagang baru muncul ketika aku kuliah.
Aku seorang anak band
sejak kelas satu SMA, aku seorang aktivis sekolah.. tapi aktivis yang terbatas
pada OSIS dan Pramuka saja.. organisasi saat itu hanya untuk ajang pengakuan
diri.. entah kenapa aku bisa terpilih menjadi wakil ketua OSIS.. ku jalani saja
tugasku sebagai wakil ketua OSIS tanpa paham benar apa esensi dari amanah ini..
Masa- masa remaja
memang masa-masa transisi.. di masa itu, seorang remaja sangat mengagum-agumkan
sang idola, membutuhkan pengakuan... dan di masa itu, seorang remaja sangat butuh
bimbingan dan kontrol dari lingkungan...
Menjadi anak band,
menjadi anggota marching band adalah hal yang paling di elu-elukan di SMA.. dan
aku berhasil memasuki ketiga dunia itu sekaligus, menjadi anak band, anggota
marching band dan wakil ketua OSIS..
Aku mempunyai seorang
guru yang penampilannya beda dari guru-guru lain.. sebut saja nama guruku itu
Ibu Anna..
Beliau selalu
mengajak anak-anaknya untuk hadir dalam rohis sekolah, termasuk aku.. aku yang
notabene anti sama rohis dan sangat pro sama kegiatan-kegiatan band, hampir
tidak pernah menghadiri rohis yang diadakan setiap hari jum’at..
Anak band dengan
segala atribut yang dipakainya membuatku semakin merasa percaya diri dan merasa
sahabat terbaikku adalah mereka yang selalu mengerti keadaanku, ada ketika aku
butuh, selalu membuatku tertawa.. mereka adalah teman-temanku sesama anak
band..
Semakin naik kelas,
pergaulan ku semakin menjadi-jadi.. aku sering pulang larut malam karena
latihan band di rentalan band.. aku
sering mengikuti lomba band yang
diadakan pada moment-moment tertentu.. alhamdulillah aku masih menyadari etika
pergaulan sehingga aku masih bisa menolak pergaulan yang tak sesuai dengan
nuraniku, seperti merokok, pakai obat..
teman-temanku juga orang-orang yang baik.. kita hanya senang main alat
musik berjam-jam, kebut-kebutan dan nongkrong...
Saat itu aku masih
bisa membagi waktuku, waktu untuk main band, waktu jalan-jalan dan waktu
belajar.. aku masih masuk dalam 5 besar sejak SD hingga SMA.. Walaupun aku
adalah anak yang bandel dan susah di atur.. aku pun sempat mengenal cinta
monyet.. cinta yang ngetrend semasa SMA, alhamdulillah aku masih bisa menjaga
diriku..
Beranjak ke kelas
tiga SMA, aku pun mulai mengurangi aktivitasku seperti ngeband dan
kebut-kebutan.. aku mulai fokus pada ujian akhir yang tak berapa lama lagi akan
dilaksanakan..
Guruku Anna yang
pioner rohis di sekolah ku tak pernah lelah untuk mengajak aku ikut rohis,
pernah sekali kuhadiri majelis itu dengan bermodal kerudung pinjaman..
Masih kuingat ketika
aku dipanggil kepala sekolah yang diumumkan lewat permbesar suara sekolah
“Anak kami Khairul Ummah di harap menuju ruang kepala sekolah
sekarang”.. aku memang sering
dipanggil kepala sekolah, tapi biasanya tidak melalui pembesar suara sekolah
dan itupun masalah OSIS atau kegiatan-kegiatan sekolah lainnya.. tapi kali ini
aku merasa aku akan dimarahi kepala sekolah.. dan ternyata dugaanku benar, aku
dimarahi kepala sekolah, aku ditegur karena perilakuku,, aku sering melanggar
peraturan sekolah, bahkan aku dimarahi karena sering pulang larut malam..
ternyata ada yang melapor pikirku.. tak lama setelah mendapat ceramah 2 sks
dari kepala sekolah, akhirnya aku mendapat tawaran untuk menjadi delegasi
sekolah dalam acara penanggulangan dini bahaya narkoba yang diadakan di
provinsi.. aku baru menyadari sekarang, bahwa upaya yang dilakukan kepala
sekolahku adalah agar aku tidak terbawa pergaulan teman-temanku yang lain.. tak
lama setelah itu aku pun mendapat tawaran menjadi peran ibu dalam drama yang
diadakan untuk peringatan hari ulang tahun provinsi.. sungguh banyak orang yang
menyayangi di sekitar kita.. drama itu
bernuansa islami.. aku diharuskan memakai kerudung ketika drama nanti
dipertunjukkan..
Aku baru tau bahwa
guru ku Anna terlibat dalam serangan kebaikan ini.. waktu ku hampir habis untuk
latihan drama, setiap pulang sekolah aku harus latihan dan aku mulai jarang
ngeband dan kebut-kebutan dengan teman-temanku..
Kepala sekolahku pun
semakin intens memperhatikan pergaulanku, padahal jabatanku sebagai wakil ketua
OSIS sudah selesai.. kepala sekolah ku mulai banyak memberikan amanah
kepadaku.. perhatianku pun mulai beralih ke sekolah sepenuhnya,.. hidayah
datang menyapaku disela-sela drama yang kulakoni.. begitu panjang prosesnya..
hingga aku memutuskan untuk memakai kerudung di akhir semester kelas 3 SMA
menjelang UN..
Hidayah itu
sebenarnya sudah ada kata guruku Anna, hanya saja kita harus bergerak untuk
memulai dan mendapatkannya.. aku langsung berganti seragam menjadi seragam
sekolah yang panjang-panjang, walaupun nanggung mau lulus.. kegiatan ngeband
dan kebut-kebutan sedikit demi sedikit aku kurangi..
****
Sekali lagi kurasakan
rencana yang Maha Indah yang telah ditetapkan Allah..
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar