Jumat, 10 Mei 2013

Nasehatmu

Entah kenapa, tiba-tiba aku tak enak seperti ini. Padahal sudah kusimpan rona kecewaku sejak dari rumah tadi, mata memang tak pernah bisa bohong. Aku bicara sekenanya saja, berkomentar seperlunya saja. 

Tak lagi aku mudah mengagumi, seperti pada kebiasaan ku dulu, sedikit saja kau bicara tentang hebatnya kau, aku pun tak henti bilang wow dan membelalakkan mataku. Kini aku tak seperti itu lagi, bukan kau yang salah dengan segala hebatmu, juga bukan aku yang salah karena sangat mengagumi mu, dan aku pun tak tau salah siapa, sehingga aku begitu tak ingin lagi mendengar tentangmu. Sudahlah, kita hentikan lakon ini, setuju ku sendiri. Kejadian ini persis baru berlangsung 1 minggu yang lalu. Tak ingin kubahas, tapi hati dan pikiran ku yang sibuk membahasnya, bagaimana pula aku bisa istirahat sejenak?

Kembali ke perasaanku, aku wanita. Kau tau itu kan? Kau sering bilang aku makhluk perasaan, hey memangnya kau tidak punya perasaan? Bukan tak punya, tapi aku tau dimana dia ku tempatkan, setidaknya aku lebih profesional dibandingkan kamu, ini ucapan mu yang kesekian kali aku dengar. 

Kau tau kenapa sampai saat ini kau masih saja seperti ini? Padahal aku sudah menanamkan besi di hatimu, kenapa hatimu tak kunjung mengeras? Mengeras untuk cita mu, mengeras untuk menjadi orang baik. Kau lembek! Puih, lengkap dengan ekspresi mu yang monyong, lah aku? Aku tak tau lagi, seperti apa aku saat itu, begitu kau anggap. 

Satu lagi yang mesti kau ingat, kau malas! Kau malas untuk bergerak, bukannya sangat mudah untuk bergerak, logika saja lah, kau mau makan, kau mesti ke dapur kan, atau paling tidak kau mesti bergerak sedikit lah untuk dapat makanan. Tapi, nyatanya kau pemalas, pemalas tipe pembangkang. Setiap kali aku bicara seperti ini, aku seperti sedang merekam suaraku sendiri dalam dinding-dinding kedap ini, kenapa tak kau gunakan kupingmu untuk mengiyakan ku? 

Aku tak tau, kenapa kau tiba-tiba seperti loko uap, terus menyeruap. Lagi, aku diam. 
Malam ini, aku tak mendengarkan ocehan mu lagi, kemana kamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar